Skip to main content

Menyiapkan Dokumen Beasiswa GKS (KGSP) 2021: 1. Menerjemahkan Dokumen (Sworn Translator)

 Hello!

Welcome to lntsworld ~

Pada sharing pertama kali ini, aku ingin membagikan pengalaman aku dalam mempersiapkan beasiswa pemerintah Korea, yaitu GKS (Global Korea Scholarship) atau yang dulu dikenal dengan nama KGSP (Korean Government Scholarship Program) tahun 2021. 

Meski aku daftar untuk jenjang Graduate (Master, S2), tapi sharing ini akan tetap bermanfaat untuk kalian yang akan mendaftar untuk jenjang Undergraduate (S1) karena ini merupakan tahap dasar dalam mempersiapkan dokumen untuk mendaftar beasiswa luar negeri. Berdasarkan guidelines yang disediakan oleh GKS, dituliskan bahwa seluruh dokumen harus tertulis dalam Bahasa Korea atau Bahasa Inggris dan disahkan oleh notaris (notary public).

Oleh karena itu, aku mulai mencari daftar penerjemah tersumpah (sworn translator) di Kota Surabaya. Setelah menanyakan biaya jasa ke beberapa penerjemah tersumpah, ternyata biaya jasa sworn translator di Surabaya beragam yaitu mulai dari Rp. 70.000 hingga Rp. 175.000 per halaman hasil jadi pengetikan. Lama pengerjaannya pun beragam, ada yang cepat satu hari hingga tujuh hari. Namun, pada umumnya lama pengerjaannya sekitar 3-4 hari.

Namun, beberapa hari kemudian ada teman dari Grup WhatsApp untuk pelamar Beasiswa GKS tahun 2021 merekomendasikan sworn translator dengan harga yang lebih murah, yaitu di Pak Anang F. Pada awalnya, aku merasa ragu karena Pak Anang F berdomisili di Jakarta, sedangkan aku di Surabaya. Khawatirnya, ongkos jasa ditambah dengan ongkos kirim dokumen Jakarta - Surabaya jadinya lebih mahal dari biaya sworn translator di Surabaya. Juga, pada waktu itu khawatir apabila dokumennya mengalami kerusakan selama proses pengiriman.

Ternyata, Pak Anang merupakan sworn translator yang sudah ternama dikalangan anak-anak perjuang beasiswa luar negeri atau sebutannya adalah scholarship hunters. Jadi, Beliau sudah terbiasa menerima permintaan jasa dari luar Jakarta, termasuk teman yang merekomendasikan Beliau ke aku. Akhirnya, aku mulai menghubungi Pak Anang melalui e-mail untuk menanyakan harga jasa nya. Respon yang diberikan cukup cepat, kurang dari 1 jam (sekitar 45 menit) e-mail ku sudah dibalas. 

Harga biaya terjemahan Bahasa Indonesia <=> Bahasa Inggris (Sworn) adalah sebesar Rp. 40.000,- per halaman jadi dan belum termasuk biaya kirim (Oktober, 2020). Dokumen hasil terjemahakn diketik dengan jenis huruf : Courier New 12, 2 spasi. Untuk waktu yang dibutuhkan, tergantung dari berapa banyaknya dokumen yang akan diterjemahkan.

Setelah itu, Beliau meminta untuk mengirimkan dokumen yang akan diterjemahkan ke e-mail Beliau. Akhirnya, aku mengirimkan 2 dokumen yang mau diterjemahkan yaitu KK dan Akta Lahir karena Ijazah dan Transkrip Nilai dikeluarkan oleh Kampus sudah dalam bentuk Bahasa Inggris. Untuk kedua jenis dokumen tersebut, hasil jadinya sebanyak 2 halaman, dan lama pengerjaannya yaitu 4 hari (termasuk Sabtu dan Minggu) dalam bentuk soft-file. 

Setelah hasil terjemahan jadi dalam bentuk soft-file, Pak Anang akan mengirimkan file dokumen tersebut ke e-mail kita untuk kita cek apakah apakah ada kesalahan. Pada waktu itu, ada kesalahan pada dokumen KK seperti nama, maupun nomer NIK. Hal ini bisa saja terjadi karena dokumen asli yang dikirimkan ke Pak Anang dalam bentuk scan PDF, jadi terkadang tulisannya bisa saja tidak terlihat jelas. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengecek selama hasilnya masih dalam bentuk soft-file agar dapat diperbaiki sebelum dikirim. Kurang dari 1 jam kemudian, Beliau mengirimkan hasil revisi.

Untuk mendapatkan dokumen cetak dari hasil terjemahan, bisa langsung mengambil ke kantor Pak Anang di Jl. Kalibata Timur Raya, Jakarta Selatan. Sedangkan, yang berdomisi diluar Jakarta seperti aku, dapat meminta Pak Anang untuk mengirimkan dokumen via POS. Biaya pengiriman yang aku bayar waktu itu adalah sebesar Rp 38.000 dengan jasa pengiriman Tiki Express. 

Beberapa hari kemudian, dokumen yang telah diterjemahkan aku terima dengan baik. Tidak perlu khawatir, karena amplop coklat dari dokumen tersebut di cover oleh plastik dari Tiki, dan Pak Anang juga memberikan karton tebal didalam amplop coklat agar dokumen kita tidak terlipat atau rusak.

Total biaya yang aku keluarkan untuk menerjemahkan 2 dokumen di sworn translator adalah 2 halaman x 40.000 + ongkos kirim sebesar Rp. 38.000 = Rp. 118.000. Kalau dihitung, masih lebih murah dari biaya jasa sworn translator yang aku pernah tanyakan.

Berdasarkan pengalaman aku, jasa dari Pak Anang cukup memuaskan dari segi komunikasi, lama pengerjaan, pelayanan, dan juga biaya yang ditawarkan murah. Ditambah, Beliau sudah mendapatkan kepercayaan dari para Scholarship hunters, hehe.

Kalau kalian ingin mendapatkan pilihan sworn translator lain, aku akan membagikan salah satu sworn translator yang memiliki testimoni bgus oleh scholarship hunters yang telah menggunakan jasanya. Sworn translator tersebut adalah Pak Eko TJ dengan biaya Rp. 50.000/ lembar, dan kelebihannya adalah bisa selesai dalam 3 hari kalender termasuk hari libur dan weekend. Beliau berdomisili di Bekasi, tetapi bersedia untuk mengirim dokumen hardcopy. 

Semoga sharing kali ini bisa bermanfaat ya buat kalian yang membaca dan akan mempersiapkan dokumen untuk melamar Beasiswa GKS (KGSP), atau beasiswa lainnya. 

SEMANGAT!

Semoga berhasil



-LNT-

Comments

Popular posts from this blog

Menyiapkan Dokumen Beasiswa GKS (KGSP) 2021 : 3. Apostille (University Track)

 Hello! Welcome to lntsworld~ Pada sharing kali ini, aku akan membahas mengenai legalisasi dokumen melalui Kedutaan, yaitu Apostille . Untuk teman-teman yang bingung, apakah apostille merupakan sebuah kewajiban? Jawabannya adalah tidak. Pada umumnya, berdasarkan informasi yang beredar, apostille merupakan sebuah langkah wajib bagi pendaftar GKS melalui university track atau jalur universitas. Namun, kenyataannya tergantung pada setiap universitas nya. Setelah ngerasain daftar GKS dengan teman-teman GKS hunters lainnya, ternyata banyak juga loh teman-teman yang ingin mendaftar di kampus yang tidak mengharuskan apostille. Jadi, mereka mengumpulkan informasi mengenai universitas mana yang mengharuskan apostille, mana yang tidak mengharuskan.  Aku mendaftar di Chung Ang University di Seoul melalui jalur universitas. Syarat dari Chung Ang, ada dokumen yang wajib di apostille yaitu ijazah dan transkrip.  Oleh karena itu, aku segera mencari lembaga atau agen yang bisa membantu p...

Menyiapkan Dokumen Beasiswa GKS (KGSP) 2021 : 2. Legalisasi Dokumen (Notaris)

 Hello! Welcome to lntsworld~ Pada sharing kali ini, aku akan membagikan sebuah tahapan selanjutnya dalam mempersiapkan dokumen Beasiswa GKS. Sebelumnya, aku sudah membagikan tahapan pertama yaitu menerjemahkan dokumen melalui sworn translator.   Setelah dokumen diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris / Korea, maka selanjutnya dokumen harus di legalisir melalui notaris. Legalisasi dokumen merupakan sebuah langkah yang penting untuk menunjukkan bahwa dokumen yang kita kirimkan sah. B erdasarkan g uidelines  yang disediakan oleh GKS, dituliskan bahwa seluruh dokumen harus tertulis dalam Bahasa Korea  atau  Bahasa Inggris dan disahkan oleh notaris ( notary public). Menurut pengalaman Scholarship Hunters ,  harga legalisasi melalui notaris bermacam-macam. Ada yang seharga Rp. 15.000 per lembar, hingga Rp. 250.000 per lembar. Ada juga yang menawarkan harga per bundle seharga Rp. 150.000. Jadi, apabila satu bundle ada 15 lembar, maka per lembar biayanya hanya ...